Oleh: mgmpekon | 14 Oktober 2010

Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi timbul disebabkan karena ketidak seimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan

Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.

1. Sifat alami manusia

Sudah menjadi sifat alami manusia untuk tidak cepat puas pada segala sesuatu yang sudah dimilikinya. Ketika sudah mendapatkan sesuatu maka akan muncul kebutuhan lainnya seiring dengan situasi dan kondisi.

2. Tingkat pendapatan

Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang semakin banyak kebutuhan hidupnya. Misalnya, kebutuhan seorang pengusaha kaya berbeda dengan kebutuhan para karyawannya.

3.  Lingkungan Alam

Untuk dapat bertahan hidup maka manusia selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dan kebutuhan hidupnya dengan keadaan alam sekitarnya. Kebutuhan hidup di daerah dingin akan berbeda dibandingkan dengan kebutuhan hidup di daerah tropis, baik dari segi makanan, pakaian maupun perumahan.

Oleh: mgmpekon | 14 Oktober 2010

Prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip manajemen merupakan petunjuk-petunjuk mengenai tindakan manajerial yang membantu pihak manajer memutuskan apa yang harus dilakukannya dalam situasi tertentu. Sebagian besar prinsip-prinsip manajemen berasal dari pengalaman puluhan tahun para pemimpin melalui observasi terhadap tindakan-tindakan yang menyebabkan timbulnya masalah atau yang menghasilkan kesuksesan tertentu. Prinsip-prinsip manajemen yang paling popular dikemukakan oleh Henry Fayol (1841–1925) yang dituliskannya dalam buku yang berjudul Administration Industrielle et Generale (1916). Berikut ini adalah 14 prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol.

  1. Pembagian kerja (division of labour), dengan manusia semakin mengkhusus dalam pekerjaannya, maka semakin efisien kerjanya.
  2. Otoritas dan tanggung jawab (authority and responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formal. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat memaksa kepatuhanorang lain.
  3. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting untuk menciptakan kepatuhan para bawahan, juga kesepakatan yang adil seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.
  4. Kesatuan komando (unity of command), artinya setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang karena jika perintah datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
  5. Kesatuan pengarahan (unity of direction), artinya sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
  6. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interest), hendaknya pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih pentingdibanding kepentingan perorangan.
  7. Renumerasi (renumeration of personnel), artinya pemberian balas jasa harus adil baik untuk karyawan maupun perusahaan.
  8. Sentralisasi (centralization), yaitu pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasan dan tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan sehingga memungkinkan adanya desentralisasi.
  9. Rantai skalar (scalar chain), adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat teratas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
  10. Tata tertib (order), dengan menempatkan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
  11. Keadilan (equity), hendaknya para manajer bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.
  12. Stabilitas masa jabatan (stability of personnel) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang keluar masuk organisasi.
  13. Inisiatif (initiative), dengan memberikan kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun dapat saja terjadi kesalahan-kesalahan.
  14. Semangat korps (esprit de corps), dengan meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu. Hal ini dapat dilakukan melalui lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
Oleh: mgmpekon | 11 Oktober 2010

Undangan MGMP Ekonomi

Diberitahukan kepada Bapak/Ibu guru Ekonomi/Akuntansi SMA/MA Negeri/Swasta se Kabupaten Kuningan untuk bisa hadir pada acara MGMP Ekonomi.

Undangan bisa diunduh di bawah ini:

UND MGMP OKT

Lampiran Undangan MGMP Okt

Bagi Bapak/Ibu Guru Ekonomi/Akuntansi SMA/MA Negeri/Swasta yang belum menerima undangan, pemberitahuan ini dianggap sebagai undangan resmi.

Kurang lebih 60 guru Ekonomi se Kabupaten Kuningan melakukan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia dan Koperasi Syariah Tanah Abang Jakarta. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk pendalaman materi mengenai Bursa Efek dan Koperasi. Dengan kunjungan ini diharapkan semua guru ekonomi memiliki tambahan pengetahuan bukan hanya dari referensi buku yang ada di sekolah.

Berikut dokumentasi dari kegiatan tersebut:

Oleh: mgmpekon | 11 Oktober 2010

Sejarah Akuntansi

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia mulai dapat menghitung dan membuat suatu catatan, dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun. Pada abad ke–15, terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan diperlukannya suatu sistem pencatatan yang lebih baik sehingga dengan demikian akuntansi mulai berkembang. Perkembangan akuntansi bermula dari Luca Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika yang mengarang sebuah buku berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita. Dalam salah satu bab yang berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris, ia memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut dengan sistem kontinental. Sistem ini diperkenalkan oleh Luca Pacioli bersama Leonardo da Vinci, dan sudah dipakai untuk melakukan pencatatan upah sejak zaman Babilonia. Sistem Kontinetal merupakan pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debit dan kredit secara seimbang dan menghasilkan pembukuan yang sistematis serta laporan keuangan yang terpadu. Dengan menggunakan sistem ini perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan, serta hak pemilik.

Pertengahan abad ke–18, terjadi Revolusi Industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi. Pada waktu itu, para manajer pabrik, misalnya ingin mengetahui biaya produksinya. Dengan mengetahui berapa besar biaya produksi, mereka dapat mengawasi efektivitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu, berkembanglah akuntansi dalam bidang khusus, yaitu akuntansi biaya yang memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksidan penyediaan informasi bagi manajemen. Revolusi Industri mengakibatkan perkembangan akuntansi semakin pesat sehingga menyebar sampai ke Benua Amerika, khususnya di Amerika Serikat dan melahirkan sistem Anglo Saxon.

Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Indonesia awalnya menganut sistem akuntansi Kontinental, seperti yang dipakai oleh pemerintah Hindia Belanda. Sistem ini disebut dengan tata buku yang menyangkut kegiatan-kegiatan bersifat konstruktif, seperti proses pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktivitas lain dengan tujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan data. Maka, dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya tata buku mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia, baik perusahaan atau perseorangan semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing. Sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lainnya karena sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmunya di Indonesia.

« Newer Posts - Older Posts »

Kategori